KAB. BIREUEN (Aceh), DemokrasiNews.com - Abdullah Saleh salah seorang Ketua Komisi 1 DPRA, Minggu 14 Februari 2016 berkunjung ke Aceh Utara dan Bireuen, dalam acara bersilaturrahmi dengan para Insan Pers. Dan juga para aktifis Bireuen, Sekaligus menyerahkan batu nisan kepada keluarga korban simpang KKA dalam rangka menunaikan janjinya.
Saat bersinggah di Bireuen yang bertempat di Warung Kopi 88, Abdullah Saleh mengatakan “Saya melakukan silaturrahmi dengan para Jurnalis di Aceh Utara dan Bireuen, karena sebelum nya beberapa saudara saya, jurnalis di Bireuen dan Aceh Utara berkunjung ke DPRA, jadi ini adalah kunjungan balasan silaturrahmi,” katanya.
Lanjutnya, “pada tahun yang lalu ketika menghadiri acara Memperingati tragedi simpang KKA, mereka meminta kepada saya untuk membantu batu nisan untuk 18 korban simpang KKA yang belum ada batu nisan, dan alhamdulillah sudah saya penuhi hari ini dan saya lega karena telah menunaikan janji saya,” ungkapnya.
“Terkait permasalahan Alabas, Yang paling penting saya sampaikan kaitan dengan statemen saya tentang pemekaran propinsi Ala dan Abas, bahwa bukan untuk membelah Aceh, yaitu Aceh masih tetap satu dimana Aceh masih tetap berada di bawah payung Wali Nangroe,” ungkapnya.
“Saya hanya diundang dalam acara duk pakat dan dirinya menghadiri acara tersebut, sementara dalam pertemuan tersebut saya juga mengakui dengan jelas bahwa saya mendukung untuk pemekaran Ala dan Abas,” terang Adullah Saleh.
“Sedangkan terkait perpecahan di dalam tubuh PA Abdullah Saleh mengatakan, “Saya akan berusaha untuk menyatukan kembali mantan kombatan. Saya juga merencanakan untuk melakulan silaturrahmi dengan Doto Zaini, Zakaria Saman dan Irwandi Yusuf, terutama para mantan kombatan GAM, dan cita- cita saya adalah kita bisa berkumpul kembali dengan mereka untuk fokus memikirkan Aceh kedepan dan Insya Allah saya yakin mereka juga berfikir demikian untuk memajukan aceh,” tegas Abdullah Saleh. (faz/fau)
Saat bersinggah di Bireuen yang bertempat di Warung Kopi 88, Abdullah Saleh mengatakan “Saya melakukan silaturrahmi dengan para Jurnalis di Aceh Utara dan Bireuen, karena sebelum nya beberapa saudara saya, jurnalis di Bireuen dan Aceh Utara berkunjung ke DPRA, jadi ini adalah kunjungan balasan silaturrahmi,” katanya.
Lanjutnya, “pada tahun yang lalu ketika menghadiri acara Memperingati tragedi simpang KKA, mereka meminta kepada saya untuk membantu batu nisan untuk 18 korban simpang KKA yang belum ada batu nisan, dan alhamdulillah sudah saya penuhi hari ini dan saya lega karena telah menunaikan janji saya,” ungkapnya.
“Terkait permasalahan Alabas, Yang paling penting saya sampaikan kaitan dengan statemen saya tentang pemekaran propinsi Ala dan Abas, bahwa bukan untuk membelah Aceh, yaitu Aceh masih tetap satu dimana Aceh masih tetap berada di bawah payung Wali Nangroe,” ungkapnya.
“Saya hanya diundang dalam acara duk pakat dan dirinya menghadiri acara tersebut, sementara dalam pertemuan tersebut saya juga mengakui dengan jelas bahwa saya mendukung untuk pemekaran Ala dan Abas,” terang Adullah Saleh.
“Sedangkan terkait perpecahan di dalam tubuh PA Abdullah Saleh mengatakan, “Saya akan berusaha untuk menyatukan kembali mantan kombatan. Saya juga merencanakan untuk melakulan silaturrahmi dengan Doto Zaini, Zakaria Saman dan Irwandi Yusuf, terutama para mantan kombatan GAM, dan cita- cita saya adalah kita bisa berkumpul kembali dengan mereka untuk fokus memikirkan Aceh kedepan dan Insya Allah saya yakin mereka juga berfikir demikian untuk memajukan aceh,” tegas Abdullah Saleh. (faz/fau)
0 komentar:
Posting Komentar